"Junior Liem"

Junior Liem adalah seorang aktor, bintang iklan, dan model videoklip Indonesia berdarah Tionghoa.Junior Liem lahir di Jakarta, 2 Juni 1985.










Latar Belakang

Walaupun tampangnya imut, Junior merupakan seorang insinyur teknik industri. Ia lulus pada tahun 2006 dari Universitas Pelita Harapan.

Cowok Gemini ini sangat menyukai warna orange dan sepak bola. Klub bola favoritnya adalah Liverpool.

Karier
Junior, yang akrab dipanggil 'Jun', memulai karier dan mulai dikenal publik lewat iklan Hexos versi 'Kasir'.

Selain bermain di beberapa iklan TV, Junior sempat terpilih sebagai salah satu pemain Extravaganza ABG atau Sketsa ABG yang tayang di Trans TV. Debut layar lebar-nya adalah film Kamulah Satu-Satunya garapan Hanung Bramantyo. Di film itu dia bermain bersama Nirina Zubir.

Selain aktif malang melintang di berbagai FTV dan sinetron, Junior juga pernah menjadi model video klip Selingkuh oleh Kangen Band.

Pada tahun 2008, Junior bermain di sebuah kompilasi film pendek berjudul TAKUT - Faces of Fear, pada segment 'Titisan Naya' yang di sutradarai oleh Riri Riza.














Filmografi FTV
* Gara Gara Kura Kura Aku Jatuh Cinta
* Cinta Arjuna
* Aku Takut Jatuh Cinta
* Perjaka Manis Jatuh Cinta
* Pura-pura Kembar
* Gara-Gara Mona Jadi Lisa
* Cinta Hoki
* Kalo Cinta, Ngomong Dong
* Hari Gini Kawin Muda?
* Kabayan Masuk Kampus
* Cantik-cantik Juragan Ayam

Sinetron
* Assalamualaikum Cinta

Film
* Kamulah Satu-Satunya (2007)
* Takut: Faces of Fear (2008) - Segmen Titisan Naya

Iklan
* Hexos
* Gery Saluut Cokluut
* Indosat





Rencana JUNIOR LIEM



Terdampar di dunia hiburan tak membuat Junior Liem lupa pada kewajibannya menuntut ilmu. Usai meraih gelar Sarjana Teknik dari salah satu universitas swasta di Jakarta, laki-laki kelahiran 2 Juni 1985 itu memutuskan kembali berkutat di bangku kuliah demi meraih gelar Master.
Sejak kecil Junior sadar bahwa pendidikan adalah bekal yang berharga dalam hidup. Baginya, hidup harus seimbang. "Play hard, study hard," ujar pria yang pernah beradu akting dengan aktor senior Didi Petet dalam sinetron Assalammualaikum Cinta dan film layar lebar Kamulah Satu-Satunya itu.
Ngapain justru nglanjutin S2 di saat karier sedang bagus?
Saya sudah terpikir melanjutkan pendidikan S2 saya sejak lulus Sl, dua setengah tahun lalu. Namun, nasib mempertemukan saya dengan dunia hiburan. Tadinya hanya penasaran, tapi malah keterusan sampai sekarang. Saya hanya tidak mau terlalu lama terlena dalam ingar-bingar dunia hiburan. Takutnya kalau saya tunda lagi, saya malah jadi malas kuliah lagi.
Pentingkan nglanjutin sekolah? Bagi saya pendidikan adalah bekal penting dalam hidup. Pendidikan bukan sekadar soal mengejar gelar. Lebih dari itu, pendidikan bisa memben tuk watak seseorang. Orang yang memiliki pendidikan yang baik dan wawasan yang luas akan punya pola pikir yang berbeda.





Tentang S2 kamu di Jurusan Strategi Pemasaran?
Saya punya cita-cita sendiri yang tidak ada hubungannya dengan dunia hiburan. Ilmu ini menurut saya akan berguna sekali nanti. Saya terpikir untuk membuka usaha di bidang food and beverage. Saya bahkan sudah membuat konsep tentang usaha tersebut sejak lama. Tapi, memang belum kesampaian karena modal usahanya belum terkumpul. Masih menabung. Mudah-mudahan bisa direalisasikan dalam waktu dua tahun ini.
Keturunan Tionghoa, tapi Junior tidak dari keluarga pebisnis. Ayahnya seorang dokter. Tapi, ia mengaku sudah menyukai bisnis sejak kecil. "Dulu, saya pernah usaha jual beli kaos. Saya juga jualan kartu bola dan basket ke teman-teman waktu SD. Meskipun kecil-kecilan ada aja yang beli," tutur Junior.




Waktu kuliah ia juga pernah bikin usaha dengan seorang sahabat ketika shisa sedang tren. Usaha tersebut cukup berhasil dan bertahan cukup lama, meskipun tidak menghasilkan untung yang besar. "Kami tidak merugi meskipun tidak juga balik modal," kata dia.
Dengan membuka usaha, ia senang karena bisa mempekerjakan orang lain. Dan, yang terpenting bagi dia, "Kami bisa mendapatkan pengalaman berharga dan kepuasan tersendiri."-
Dengan kegiatan kuliah lagi, kamu cuti dari akting?
Saya tetap mengambil kesempatan untuk berakting. Tentunya ada hitung-hitungan waktu yang disesuaikan dengan waktu kuliah. Saya kuliah malam dari Senin hingga Kamis. Siangnya atau saat tidak ada kuliah saya bisa mengambil tawaran berakting. Makanya saya lebih memilih berakting pada produksi pendek seperti FTV atau iklan. Kalau memang saya pikir ada cerita FTV bagus dan menuntut saya untuk cuti satu atau dua hari kuliah, saya akan ambil. Namun tidak bisa sering-sering begitu. Kalau keseringan bolos, bisa-bisa saya tidak bisa lulus tepat waktu dan tak bisa dapat IP di atas 3.




Kenapa sih sering pilih pcrnn cowok culun?
Sebenarnya di awal karier saya, saya berakting di sebuah drama serius yang alurnya lambat. Setelah itu memang tawaran akting yang sampai ke saya bergenre komedi dan seringnya jadi cowok culun. Satu dua kali begitu, lalu keterusan. Mungkin karena orang production house tempat saya bergabung suka dengan akting saya dan berpikir tampang saya cocok dengan peran-peran semacam itu. Sekarang kalau ada cerita bergenre seperti itu, mereka pasti tawarkan ke saya.
Nggak ingin mencoba karakter lain?
Sangat ingin. Saya ingin bermain di film-film yang genrenya lebih serius. Film yang menuntut saya untuk mendalami sebuah karakter secara maksimal dan saya memang diberikan waktu yang cukup untuk itu. Sayangnya tawaran yang sering datang tidak memberi saya waktu yang cukup untuk mendalami karakter. Misalnya saja untuk FTV, padahal shooting dimulai besok, tapi naskah baru diserahkan sehari sebelumnya. Untung peran-peran tersebut cukup ringan, sehingga tidak susah untuk diinterpretasikan.
Saya bukan aktor pemilih. Saya hanya berusaha untuk berakting dengan baik. Yang paling penting buat saya, film yang saya bintangi bisa diterima oleh masyarakat luas. Bukan film komedi porno atau horor murahan.
Tapi, masih suka grogi di depan kamera ya...
Terkadang iya. Apalagi kalau harus bekerja sama dengan kru baru. Makanya untuk mengatasi rasa itu saya selalu berusaha untuk bisa beradaptasi dengan cepat. Saya berkenalan dan berusaha berbaur dengan para kru. Saya merasa lebih nyaman bila bekerja dengan orang-orang yang sudah saya kenal. Setidaknya ada situasi kekeluargaan yang membuat saya nyaman. Sehingga saya bisa berakting maksimal.



Ngomong-omong, kenapa bakat olahraganya nggak di-tefcunin?
Saya memang sangat suka olahraga. Biasanya seminggu sekali saya sempatkan bermain sepak bola. Baik itu di lapangan besar maupun futsal. Kalau tidak main sepak bola dalam seminggu, badan rasanya remuk. Saya memang suka sekali sepak bola sejak SMP. Saat SMA semakin gila lagi.
Waktu masih SD sampai SMP memang suka sekab bulu tangkis. Oleh bapak, saya dimasukkan ke klub bulu tangkis Jaya Raya di Ragunan. Setelah dua-tiga tahun masuk klub, saya dapat kesempatan ikut pertandingan. Hasilnya lumayan. Saya pernah juara satu partai single dan double tingkat anak-anak se-Jakarta Pusat. Sempat juga jadi juara se-DKI Jakarta ketika remaja. Habis itu tiba-tiba tidak tertarik lagi dengan bulu tangkis. Saya malah jadi tergila-gila sepak bola. ed pnyamono






2 komentar:

Piyathida Jirayu mengatakan...

bagus artikelnya :)

ristha mengatakan...

TOP BGT ka Junior,,,Semangat Meraih Prestasi,,,, You are my inspiration ka :) terus berkarya,,,

Posting Komentar